Pejabat Serikat Buruh Belgia:  Israel membunuh anak-anak Palestina dan mengambil organ mereka

Brussel, SPNA - Dosen sekaligus eksekutif senior salah satu serikat buruh utama Belgia menulis bahwa Israel meracuni warga Palestina dan membunuh anak-anak .......

BY 4adminEdited Sat,20 Oct 2018,11:25 AM

Brussel, SPNA - Dosen sekaligus eksekutif senior salah satu serikat buruh utama Belgia menulis bahwa Israel meracuni warga Palestina dan membunuh anak-anak mereka untuk kemudian diambil organnya.

Robrecht Vanderbeeken adalah sekretaris budaya serikat perdagangan ACOD dan sarjana filosofi sains yang berafiliasi dengan Vrije Universiteit Brussel. Tulisan tersebut telah mendapat penolakan dari pihak Israel yang dipublikasikan pada bulan Agustus lalu pada situs De Wereld Morgen.

Pekan ini, Interfederal Centre for Equal Opportunities, atau UNIA, pengawas rasisme, menerima pengaduan terhadap Vanderbeeken yang dilayangkan oleh Wilfried Van Hoof, seorang pembaca yang menemukan teks anti-Semit dalam tulisan tersebut, seperti diungkap dalam majalah Yahudi Joods Actueel, Kamis (18/10/2018).

Populasi Gaza, yang memiliki perbatasan dengan Israel dan Mesir, mengalami "kelaparan sampai mati, anak-anak mereka diracuni, diculik dan dibunuh untuk kemudian diambil organnya," tulis Vanderbeeken.

Menyusul keluhan tersebut, De Wereld Morgen pada hari Kamis menghapus bagian tentang mencuri organ namun tetap mengklaim tentang keracunan dan kematian karena kelaparan.

Makalah ini menerbitkan 377 kata koreksi berjudul "pembaruan" yang menjelaskan mengapa bagian 'pencurian organ pada tulisan tersebut telah dihapus. Dalam koreksi, situs berita itu menuduh Israel "membunuh" dan "menculik" anak-anak Palestina, yang merupakan tindakan yang didefinisikan sebagai kejahatan perang.

Ia juga mengatakan, Israel menggunakan organ-organ milik warga Palestina yang terbunuh, tetapi para editor dan kolumnis memutuskan "tidak menyarankan kausalitas antara penculikan dan pembunuhan anak-anak oleh tentara pendudukan Israel dan pengambilan organ untuk transplantasi."

Pada tahun 2009, harian Aftonbladet Swedia memicu reaksi marah dari para pejabat Israel dan para pemimpin Yahudi dengan publikasi akun yang tidak diverifikasi, yang menyebutkan bahwa pasukan Israel mengambil organ dari warga Palestina yang tewas dalam tahanan. Israel dengan tegas membantah tuduhan itu.

Kritik terhadap tuduhan tersebut mengatakan bahwa klaim pencurian organ menggemakan motif anti-Semitik dan percekcokan darah yang berasal dari Abad Pertengahan.

(T.RA/S: JTA)

leave a reply